Friday, December 12, 2008

gambar pengetahuan matematika


Dalil Pythagoras merupakan salah satu dalil yang paling sering digunakan secara luas. Dalil ini pertama kali ditemukan oleh Pythagoras, yaitu seorang ahli matematika bangsa yunani yang hidup dalam abad keenam Masehi ( kira-kira pada tahun 525 sebelum Masehi ).

Dalil ini sesungguhnya telah dikenal orang-orang Babilonia sekitar 1.000 tahun sebelum masa kehidupan Pythagoras dan sampai saat ini masih digunakan antara lain untuk pelayaran, astronomi, dan arsitektur

Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku Dalil Pythagoras , yaitu :

c2 = a2 + b2

atau

Kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi-sisi yang saling tegak lurus

Pembuktian Dalil Pythagoras ada 3 cara, yaitu :

Cara Pertama:

Perhatikan Gambar dibawah ini :

Pada gambar diatas, terdapat 4 segitiga siku-siku yang sebangun dan sama besar, persegi dengan panjang sisi c dan persegi dengan panjang sisi a + b. Luas Segitiga siku-siku tersebut masing-masing adalah , luas persegi yang didalam (warna pink) adalah c2 dan luas persegi yang besar (yang terluar) adalah (a + b)2 = a2 + 2ab + b2.

Dari gambar bidang tersebut, dapat kita peroleh persamaan yaitu :

Luas persegi yang terluar = luas persegi yang didalam + 4 luas segitiga siku-siku.

a2 + 2ab + b2 = c2 + 2 ab

a2 + 2ab + b2 – 2ab = c2

a2 + b2 = c2

Terbukti bahwa c2 = a2 + b2

Keterangan :
Luas persegi = sisi x sisi = s2

Luas segitiga =

( a + b )2 = a2 + 2ab + b2

Cara 3 :

Perhatikan gambar di atas !
Luas persegi dengan panjang sisi a adalah 9 satuan luas ( 9 kotak ) atau a2
Luas persegi dengan panjang sisi b adalah 16 satuan luas ( 16 kotak ) atau b2

Luas persegi dengan panjang sisi c = luas persegi dengan panjang sisi a + luas persegi dengan panjang sisi b

25 satuan luas = 9 satuan luas + 16 satuan luas
25 satuan luas = 25 satuan luas

Kesimpulan :

c2 = a2 + b2

Keterangan :
Luas persegi = sisi x sisi = s2

Perhitungan panjang salah satu sisi segitiga siku-siku, Jika dua sisi yang lain diketahui

Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku :

1. Jika sisi a dan b diketahui , maka sisi c dapat dihitung
dengan rumus : c2 = a2 + b2
2. Jika sisi b dan c diketahui , maka sisi a dapat dihitung
dengan rumus : a2 = c2 - b2
3. Jika sisi a dan c diketahui , maka sisi b dapat dihitung
dengan rumus : b2 = c2 - a2

Tripel Pytagoras

Tiga buah bilangan a, b dan c dimana a, b dan ? bilagan asli dan c merupakan bilangan terbesar, dikatakan merupakan tripel Pythagoras jika ketiga bilangan tersebut memenuhi hubungan :

c2 = a2+b2 atau
b2 = c2-a2 atau
a2 = c2-b2

CONTOH :

Manakah diantara tigaan berikut yang merupakan tripel Pythagoras ?

a. 9, 12, 15

b. 13, 14, 15

c. 5, 12, 13

PENYELESAIAN

a. Angka terbesar 15, maka c = 15, a = 12 dan b = 9

152 = 122 + 92
225 = 144 + 81
225 = 225

Jadi 9, 12, 15 merupakan tripel pythagoras

b. Angka terbesar 15, maka c = 15, a = 13 dan b = 14

152 ¹ 132 + 142
225 ¹ 169 + 196
225 ¹ 365
Jadi 13, 14, 15 merupakan bukan tripel pythagoras

c. Angka terbesar 13, maka c = 13, a = 12 dan b= 5132 = 122 + 52
169 = 144 +25
169 = 169
Jadi 5, 12, 13 merupakan tripel pythagoras

Jenis Segitiga

Hubungan nilai c2 dengan ( a2 + b2 ) dapat digunakan untuk menentukan jenis segitiga. Jika a, b, dan c adalah panjang sisi-sisi suatu segitiga dengan :

c2 > a2 + b2

c2 = a2 + b2

c2 <>2 + b2

CONTOH :

Tentukanlah jenis segitiga berikut ( lancip, siku-siku, atau tumpul ), jika sisi-sisinya :

a. 6, 8, 10

b. 0,2 ; 0,3 ; 0,4

c. 11, 12, 14

No comments:

Post a Comment